Kamis, 26 Mei 2011

Karya Tulis Ilmiah

Mengasah Bakat dan Minat Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler di Sekolah



Oleh :

Ardy Heri
(11636)
XI IPA 3












SMA Negeri 1 Takalar
Jl.Tikolla Daeng Loe - Takalar
























Mengasah Bakat dan Minat Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler di Sekolah




















KATA PENGANTAR


Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya.
Penulisan karya tulis yang berjudul “Mengasah Bakat dan Minat Siswa melalui Kegiatan Eksrakulikuler di Sekolah” memiliki tujuan untuk melaksanakan tugas seperti apa yang telah di instruksikan oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia.
Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari pengembangan institusi sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di luar jam pelajaran, selain membantu siswa dalam pengembangan minatnya, juga membantu siswa agar mempunyai semangat baru untuk lebih giat belajar serta menanamkan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang mandiri.
Kegiatan ekstrakurikuler yang pelaksanaan kegiatannya lebih mengarah pada pemberian pengalaman – pengalaman hidup dan pembentukan keterampilan, penulis pandang lebih cocok sebagai media penanaman nilai – nilai kehidupan pada siswa.
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menemukan banyak kesulitan, terutama keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Tetapi berkat bimbingan yang diberikan oleh berbagai pihak akhirnya penulis pun dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karena itu penulis turut mengucapkan terima kasih kepada :

1. Guru pembimbing yang telah membimbing penulis sehingga karya tulis ini dapat selesai tepat pada waktunya.
2. Serta, semua pihak yang turut serta dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Sebagai pelajar, penulis menyadarai bahwa pengetahuan yang dimiliki masih terbatas sehingga dalam karya ilmiah ini masih ditemukan banyak kekurangan. Maka, kritik dan saran dirasakan sangat dibutuhkan untuk kemajuan penulis di masa yang akan datang.
Penulis berharap, agar dengan adanya karya ilmiah ini tidak hanya dapat meningkatkan potensi siswa di SMAN 1 Takalar melainkan juga dapat menjadi acuan dalam mengasah bakat yang dimiliki siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Takalar,23 Mei 2011


Ardy Heri
(Penulis)





DAFTAR ISI


Judul .................................................................................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................................................................ii
Daftar Isi ........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………..........,..............1
I.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
I.3 Tujuan Penelitian……………………………………………...................………….....2

BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Pengertian Bakat ............................................................................................................3
II.2 Pengertian Minat ............................................................................................................3
II.3 Pengertian Ekstrakurikuler .............................................................................................4

BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Jenis Metode yang di gunakan ......................................................................................5

BA B IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
IV.1 Mengapa Ekstrakurikuler itu penting ?...........................................................................6
IV.2 Apakah yang menjadi inti dari kegiatan ekstrakurikuler ?..............................................7
IV.3 Apakah yang menjadi muatan dalam kegiatan ekstrakurikuler ......................................8
IV.4 Proses Pengembangan Bakat dan Minat Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler.....10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.I Kesimpulan .................................................................................................................. 12
V.II Saran ............................................................................................................................ 12 .









BAB 1
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Dalam pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk itu setiap warga Negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai minat dan bakat yang dimiliki tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender. Pemerataan kesempatan dan pencapaian mutu pendidikan akan membuat warga Negara Indonesia memiliki ketrampilan hidup (life skill) sehingga memiliki kemampuan untuk mengenal dan mengatasi masalah diri dan lingkungannya, mendorong tegaknya masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai – nilai Pancasila.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pemerintah menerapkan program ekstrakurikuler di luar jam sekolah, selain dari proses belajar-mengajar efektif agar bakat dan minat yang dimiliki siswa dapat tersalurkan dengan baik melalui bidang-bidang yang mereka inginkan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam rangka peningkatan potensi diri siswa, terutama bagi perkembangan dan perwujudan diri individu dalam pembangunan bangsa dan negara.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di dalam latar belakang di atas, dapat difokuskan pembahasannya pada 4 permasalahan.
1. Mengapa Ekstrakurikuler itu penting ?
2. Apakah yang menjadi inti dari kegiatan ekstrakurikuler ?
3. Apakah yang menjadi muatan dalam kegiatan ekstrakurikuler ?
4. Bagaimankah proses pengembangan bakat dan minat siswa tersebut ?
I.3 Tujuan Penulisan

Penulisan karya ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh guru bidang studi bahasa Indonesia yang juga diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa maupun sekolah sebagai acuan dalam mengasah bakat yang dimiliki melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Secara terperinci, tujuan dari penelitian dan penulisan karya ilmiah ini adalah :

1. Untuk mendapatkan pemehaman mengenai ekstrakurikuler
2. Untuk mengetahui manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa
3. Untuk mengetahui inti dari kegiatan ekstrakurikuler




























BAB II
LANDASAN TEORI

II. 1 Pengertian Bakat


Dalam aktivitas sehari-hari istilah bakat sering kali di artikan secara berbeda-beda, seperti misalnya untuk menggambarkan kemampuan intelektual yang tinggi, minat yang menonjol, potensi, kemampuan yang di peroleh karena di turunkan dari orang tua, dan lain-lain.
Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu di kembangkan atau di latih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa terealisasi, bakat harus di tunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, dan pengalaman.




II.2 Pengertian Minat

Minat jika disebutkan dalam bahasa inggris adalah interest, jika dalam bahasa jerman adalah interese. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat juga berarti gairah atau keinginan.
Terlepas dari populer atau tidaknya minat yang di pahami masyarakat selama ini, dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu.

II.3 Pengertian Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus di selenggarakan oleh sekolah.









































BAB III
METODE PENULISAN

III.1 Jenis Metode yang di gunakan

Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis menggunakan metode deskriptif. Yaitu, dengan menganalisis data yang ada yang bersumber dari browsing di internet maupun dari literature-literature yang berhubungan dengan penulisan karya ulis ini.






































BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


IV.1 Mengapa Ekstrakurikuler itu penting ?

”The individual is educated by the way he spends his time and the situations into which he is put, or into which he accidentially falls.” Kalimat ini ditulis oleh Taylor yang dikutip oleh Henry (1952). Kalimat ini mengandung pengertian bahwa setiap individu mendapat pendidikan melalui cara saat ia meluangkan waktunya dan situasi ketika ia dilibatkan, atau dalam peristiwa yang seketika dialaminya.
Apabila ditelaah lebih jauh dari perspektif Pendidikan Nilai, maka apa yang ditulis Taylor dapat diartikulasikan ke dalam tiga lingkup pendidikan nilai.
Pertama, Pendidikan Nilai adalah cara terencana yang melibatkan sejumlah pertimbangan nilai – nilai edukatif, baik yang mencakup dalam manajemen pendidikan maupun dalam kurikulum pendidikan. Dari hal yang paling luas sampai yang paling sempit. Cara dapat diwakili oleh pencapaian visi dan misi untuk pengembangan nilai, moral, etika, dan estetika sebagai keseluruhan dimensi pendidikan sampai pada tindakan guru dalam melakukan penyadaran nilai – nilai pada peserta didik.
Kedua, Pendidikan nilai adalah situasi yang berpengaruh terhadap perkembangan pengalaman dan kesadaran nilai pada peserta didik. Situasi dapat berupa suasana yang nyaman, harmonis, teratur, akrab dan tenang. Sebaliknya, situasi dapat berupa suasana yang kurang mendukung bagi perkembangan siswa, misalnya suasana bermusuhan, semrawut, acuh tak acuh, dsb. Semua situasi pendidikan tersebut berpengaruh terhadap pengembangan kesadaran moral siswa, karena hal itu melibatkan pertimbangan – pertimbangan psikologis seperti persepsi, sikap, kesadaran dan keyakinan mereka.
Ketiga, Pendidikan Nilai adalah peristiwa seketika yang dialami peserta didik. Artinya pendidikan nilai berlangsung melalui sejumlah kejadian yang tidak terduga, seketika, sukarela, dan spontanitas. Semua tidak direncanakan sebelumnya, tidak dikondisikan secara sengaja dan dapat terjadi kapan saja. Penggalan – penggalan peristiwa seperti itu merupakan hidden curriculum yang dalam kasus pengalaman tertentu dapat berupa suatu kejadian kritis (critical incident) yang mampu mengubah tatanan nilai dan perilaku seseorang (siswa).
Tiga lingkup pendidikan Nilai yang diuraikan di atas memberikan gambaran bahwa proses belajar nilai pada siswa melibatkan semua cara, kondisi, dan peristiwa pendidikan. Karenanya, jika hanya mengandalkan penyadaran nilai melalui kegiatan intrakurikuler, Pendidikan Nilai tidak menjamin berlangsungya secara optimal. Bahkan jika dihitung jumlah waktu tatap muka yang digunakan secara efektif untuk mengembangkan pengalaman otentik yang bernilai, jumlah waktu efektif itu dapat dipastikan kurang dari jumlah waktu efektif di luar kelas. Kesadaran nilai dan internalisasi nilai adalah dua proses Pendidikan nilai yang terkait langsung dengan pengalaman – pengalaman pribadi seseorang. Karena itu, siswa membutuhkan keterlibatan langsung dalam cara, kondisi dan peristiwa pendidikan di luar jam tatap muka di kelas atau sering disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler.
IV.2 Apakah yang menjadi inti dari kegiatan ekstrakurikuler ?
Pengembangan kepribadian peserta didik merupakan inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler. Karena itu, profil kepribadian yang matang atah kaffah merupakan tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler. Kalau meminjam istilah Maslow, matang berarti mampu mengaktualisasikan diri, sedangkan kaffah, menurut Dahlan (Rohmat Mulyana, 2004 : 214) adalah perwujudan segala perilaku (ucapan, pikiran dan tindakan) yang selalu diperhadapkan kepada Allah SWT.
Pengembangan kepribadian yang matang dan kaffah dalam konteks pengembangan kegiatan ekstrakurikuler tentunya dalam tahap – tahap kemampuan siswa. Mereka dituntut untuk memiliki kematangan dan keutuhan dalam lingkup dunia hunian mereka sebagai anak yang tengah belajar. Mereka mampu mengembangkan bakat dan minat, menghargai orang lain, bersikap kritis terhadap suatu kesenjangan, berani mencoba hal – hal positif yang menantang, peduli terhadap lingkungan, sampai pada melakukan kegiatan – kegiatan intelektual dan ritual keagamaan.
Dalam konteks Pendidikan Nasional, semua cara, kondisi dan peristiwa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebaiknya diarahkan pada kesadaran nilai – nilai universal agama sekaligus pada upaya pemeliharaan fitrah beragama. Karena itu, pada beberapa sekolah, program ektrakurikuler dikembangkan secara intern baik dalam penataan fisik maupun pengalaman psikis. Model – model pengembangan kegiatan ekstrakurikuler hendaknya selalu diarahkan secara intern untuk mencapai tahapan – tahapan perkembangan kepribadian siswa yang ”matang”.
IV.3 Apakah yang menjadi muatan dalam kegiatan ekstrakurikuler ?
Kegiatan ekstrakurikuler dapat dikembangkan dalam beragam cara dan isi. Penyelenggaraan kegiatan yang memberikan kesempatan luas kepada pihak sekolah, pada akhirnya menuntut pimpinan sekolah, guru, siswa, dan pihak – pihak yang berkepentingan lainnya untuk secara kreatif merancang sejumlah kegiatan sebagai muatan kegiatan ekstrakurikuler. Muatan – muatan kegiatan yang dapat dirancang oleh guru/pembina antara lain :

a. Program Keagamaan
Program ini bermanfaat bagi peningkatan kesadaran moral beragama siswa. Dalam konteks Pendidikan Nasional hal itu dapat dikembangkan sesuai dengan jenis kegiatan yang terdapat dalam lampiran Kepmen Diknas No. 125/U/2002 antara lain : pesantren kilat, tadarus, shalat berjamaah, shalat tarawih, latihan dakwah, baca tulis Alqur’an, pengumpulan zakat, dll, atau melalui program keagamaan yang secara terintegrasi dengan kegiatan lain, misalnya : latihan nasyid, seminar, dll.
b. Pelatihan Profesional
Pelatihan profesional yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu bermanfaat bagi siswa dalam pengembangan keahlian khusus. Jenis kegiatan ini misalnya : aktivitas jurnalistik, kaderisasi kepemimpinan, pelatihan manajemen, dan kegiatan sejenis yang membekali kemampuan profesional peserta didik.
c. Organisasi Siswa
Organisasi siswa dapat menyediakan sejumlah program dan tanggung jawab yang dapat mengarahkan siswa pada pembiasaan hidup berorganisasi. Seperti halnya yang berlaku saat ini : OSIS, PMR, Pramuka, ROHIS, kelompok Pencinta Alam merupakan jenis organisasi yang dapat lebih diefektifkan fungsinya sebagai wahana pembelajaran nilai dalam berorganisasi.
d. Rekreasi dan Waktu Luang
Rekreasi dapat memimbing siswa untuk penyadaran nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan. Rekreasi tidak hanya sekedar berkunjung pada suatu tempat yang indah atau unik, tetapi dalam kegiatan ini perlu dikembangkan cara – cara menulis laporan singkat tentang apa yang disaksikan untuk kemudian dijadikan bahan diskusi di kelas. Demikian pula waktu luang, perlu diisi dengan kegiatan olahraga atau hiburan yang dikelola dengan baik.
e. Kegiatan Kulturan/Budaya
Kegiatan kultural adalah kegiatan yang berhubungan dengan penyadaran peserta didik terhadap nilai – nilai budaya. Kegiatan orasi seni, kursus seni, kunjungan ke musium, kunjungan ke candi atau tempat – tempat bersejarah lainnya merupakan program kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan. Kegiatan – kegiatan inipun sebaiknya disiapkan secara matang sehingga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri.
f. Program Perkemahan
Kegiatan ini mendekatkan siswa dengan alam. Karena itu agar kegiatan ini tidak hanya sekedar hiburan atau menginap di alam terbuka, sejumlah kegiatan seperti perlombaan olah raga, kegiatan intelektual, uji ketahanan, uji keberanian dan penyadaran spiritual merupakan jenis kegiatan yang dapat dikembangkan selama program perkemahan ini berlangsung.
g. Program Live in Exposure
Live in Exposure adalah program yang sengaja dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyingkap nilai – nilai yang berkembang di masyarakat. Peserta didik itu serta kehidupan masyarakat untuk beberapa lama. Mereka aktif mengamati, melakukan wawancara dan mencatat nilai – nilai yang berkembang di masyarakat, kemudian menganalisis nilai – nilai itu dalam kaitannya dengan kehidupan di sekolah.

IV.4 Proses Pengembangan Bakat dan Minat Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Pengembangan di sebut juga fungsi dari kegiatan ekstrakurikuler yang di laksanakan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa. Untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler itu maka siswa maupun sekolah harus didasari oleh prinsip-prinsip kegiatan ekstrakurikuler, yaitu :

a. Individual : Prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat, dan minat masing-masing siswa
b. Pilihan : Prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan di ikuti secara sukarela, misalnya dalam pemilihan bidang-bidang ekstrakurikuler.
c. Keterlibatan Aktif : Prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan siswa secara penuh.
d. Menyenangkan : Prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang di laksanakan dalam suasana yang disukai dan mengembirakan.
e. Etos kerja : Prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

Dengan demikian, setelah kita mengetahui prinsip-prinsip dasar ekstrakurikuler itu, selanjutnya barulah kita dapat melaksanakan ekstrakurikuler sesuai format yang ada, diantaranya :
a. Individual : Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti siswa secara perorangan.
b. Kelompok : Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok siswa
c. Klasikal : Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti siswa dalam satu kelas.
d. Gabungan : Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti siswa antar kelas atau sekolah.
e. Lapangan : Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah siswa melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.











































BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.I Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan :
1) Kegiatan ekstrakurikuler sangat penting dalam pendidikan nilai karena dalam kegiatan tersebut siswa mendapatkan pengalaman – langsung, terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut dan menyediakan cukup waktu diluar jam efektif pelajaran, sehingga pendidikan nilai lebih terakomodasi melalui aktivitas kegiatan ekstrakurikuler.
2) Pengembangan profil kepribadian yang matang untuk siswa merupakan inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler.
3) Muatan dalam kegiatan ekstrakurikuler meliputi :
a. peningkatan kesadaran moral beragama,
b. Pelatihan profesional yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu,
c. pembiasaan hidup berorganisasi,
d. penyadaran nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan
e. penyadaran peserta didik terhadap nilai – nilai budaya
f. penyingkapan nilai – nilai yang berkembang di masyarakat.

V.II Saran
- Sekolah hendaknya menyeimbangkan antara academic building dan character building.
- Kegiatan ekstrakurikuler sebagai salah satu wahana character building bagi peserta didik hendaknya dikelola secara baik dan professional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar